Jumat, 24 Agustus 2012

OPPA! Please Give Me...!?

Author : Parkhyunki (@phiolla)

Genre  : Romance

Length : Multi Chapter

Rating  : PG 15+

Main Cast :
-Park Hye Min (You)
-Wu Yi Fan (Kris)
-Kim Eun Joo

Support Cast:
-Song Ji Rim



 Sebelumnya author minta maaf kalau nanti bakalan tersebar banyak typo T^T . Covernya pakai foto author xD *numpang narsis*

#HappyReading^^

(---)

Apa kau tau arti kata 'Cinta' itu apa?

Banyak yang mengartikan dengan bahasa atau istilah,

Namun cinta ada di mana pun kita berada,

Hanya saja kau belum mengerti sesungguhnya.

(---)

Hari ini aku tidak ikut jam pelajaran olahraga karena aku sedang sedikit tidak enak badan. Aku hanya menunggu di dalam kelas sendiri. Aku duduk didekat cendela mengamati setiap orang yang ada di luar sana sampai kulihat sosok seorang namja bertubuh tinggi berlari di lapangan. YA!! Dia Kris, namja yang membuatku selalu memikirkannya setiap saat karna kejadian waktu itu...?

--FlashBack--

Satu minggu yang lalu saat masuk SeniorHighSchool. Aku terlambat masuk sekolah, karena itu aku hanya berdiri di depan gerbang yang sudah terkunci dan tidak ada seorangpun di sana, hanya beberapa saat aku merasakan seseorang sedang berdiri di samping kiriku. Aku melihat  seorang namja yaitu Kris tapi saat itu aku belum mengenalinya.

"Ayo panjat saja pagarnya!" ucapnya.

Aku terdiam saat aku mengetahui dia sedang memanjat pagar sekolah, dan aku tau, mungkin ini sedikit melanggar peraturan. Saat dia tepat di depanku di sisi pagar lainnya kulihat jelas tubuhnnya yang tinggi wajahnya yang tampan tersinari cahaya pagi yang membuat tubuhku mematung diam menatapnya. Saat itu jantungku berhenti, saraf sarafku tidak dapat di gerakan, aku hanya diam menatapnya seakan aku terbius sesuatu secara tiba tiba.

"Hei! Kenapa kamu diam saja!" Ucapnya sambil dia melambai lambaikan tangannya di depan wajahku. "Ayo cepat panjat pagarnya sebelum kamu ketahuan oleh guru!" ucapnya yang membunyarkan lamunanku. "Aku tak bisa memanjat" jawabku dengan wajah polosku. "Tenang saja aku akan menolongmu dari sini" ucapnya yang benar benar menyakinkanku.

Kakiku memanjat perlahan setiap sekat yang ada di pagar dan kugenggam erat besi besi pagar supaya tidak jatuh. Saat aku sudah sampai di sisi lain pagar itu dan mencoba turun sepatuku tersangkut antara sekat sekat pagar di sana.

BRUUKK!! Aku langsung terhempas jatuh tapi untung saja ada kris di sana yang menolongku. Hanya beberapa detik aku sadar, kurasakan sesuatu yang lembut bisa kurasakan saat itu, aku membuka mataku berlahan memastikan sesuatu. Mataku membulat seketika kurasakan suatu benturan yang lembut dari bibirku dan bibirnya. Aku langsung bangun dan kris ikut bangun di selangi aku merapikan bajuku yang agak berantakan. Aku sadari kris sudah pergi menjauh meninggalkanku, aku berlari menghampirinya.

"Ma.. Ma.. Maaf untuk yang tadi" ucapku terbata bata.

Kris tidak menghiraukan sama sekali permintaan maafku dan tetap berjalan terus hingga tidak terihat lagi sosoknya.

--FlashBack End--

Kris sekelas denganku dan dia tidak merasa bersalah atas kecelakaan itu maupun saat aku meminta maaf dia selalu menghiraukannya dan langsung pergi meninggalkanku. Padahal dia sudah mengambil firstkiss yang harusnya aku jaga untuk seseorang yang aku cintai nanti, tapi itu berlalu begitu saja dari sebuah kecelakaan kecil. Kecelakaan kecil yang selalu menghantui di otakku setiap aku melihatnya dimana pun dan kapan pun.

Kreekk!! Kreekk!! Lamunanku terbuyar saat kudengar suara pintu terbuka dan kulihat sosok seseorang muncul dari balik pintu. Aku langsung cepat mengenali siapa yang ada di balik pintu itu. Seseorang namja bertubuh tinggi berwajah tampan, siapa lagi jika bukan Kris! Dia menghampiriku ke arah bangkuku berdiri tepat di samping kursiku, aku tatap wajahnya yang tersinari matahari dari cela cendela. Dan untuk beberapa kali aku mengatakan hal yang sama, bahkan aku sudah tidak tau berapa banyak aku sudah mengatakan hal ini.

"Kenapa kau selalu menghindariku?" tanyaku.

Tangannya langsung menggenggam pundakku sedikit menarik badanku maju mendekatkan tubuhnya, kini hanya tinggal beberapa jarak antaraku dan kris membuat aku dapat melihat dengan jelas setiap inchi wajahnya, dan aku kembali melanjutkan perkataanku.

"Ciuman pertamaku yang sangat penting kini berlalu begitu saja karena kejadian...." perkataanku terhenti seketika saat jari telunjuk kris mendarat tepat di atas bibirku. "Apa yang dia lakukan aku belum selesai bicara" ucapku dalam hati.

Jari jari Kris beralih ke pipiku, kurasakan tangan kris yang begitu hangat saat menyetuh kulitku. Kris menatapku tajam bahkan aku bisa melihat bola matanya yang sedang melihatku. Tapi aku tidak dapat menebak apa yang ada dipikirannya sekarang. Detak jantungku memompa dengan tempo yang sangat cepat dan kini mungkin sudah ada semburan merah dari kedua pipiku bagaimana tidak kris namja tampan yang pastinya setiap yeoja akan menyukainya kini ada di depan mataku membuatku mematung seribu kata di buatnya sekarang.

Tanpa sadar aku merasakan bibirku dan bibirnya telah bersentuhan. Kecupan yang tiba tiba mendarat di bibirku membuatku gemetar. Seketika itu aku mendorong tubuhnya menjauhiku, tapi dia menarikku dan memelukku. Bibirnya itu kembali mendarat ke bibirku, semakin dalam Kris menciumku. Aku pun tidak dapat menolaknya kini aku mulai terhanyut dengan ciumannya dan memejamkan mataku merasakan sentuhan lumbut dari bibir Kris. Beberapa saat Kris mengangkat kepalanya dan mengatakan sesuatu kepadaku.

"Kini ciuman pertamamu tidak lagi jadi sebuah kecelakaan karena aku 'Menyukaimu', bahkan saat satu minggu lalu saat kita memanjat pagar aku sudah tertarik kepadamu, ini sungguh memalukan tapi aku benar benar menyukaimu Park Hyemin" ucapnya dengan wajah yang sudah memerah sedari tadi.

Ucapannya yang terdengar mengisi seisi ruangan kelas yang hanya ada aku dengannya. Waktu seakan berhenti sejenak, pikiranku kosong hanya bisa diam mencerna kata katanya yang dia ucapkan tadi. Kris menarikku dan langsung memelukku kedalam kehangatannya. Aku sandarkan daguku di pundanknya memikirkan banyak hal di kepalaku.

"Dia menyukaiku!? Tidak mungkin Hyemin!! Tidak mungkin namja setampan itu mencintaiku!!! Tapi dia baru saja bilang jika dia menyukaiku, bahkan dia baru saja menciumku padahal itu ciuman pertamaku yang di ambil begitu saja untuk kedua kalinya. Apa benar yang di katakan Kris tadi?" otakku terus berpikir keras mencerna setiap kalimatnya.

"Aku tidak boleh percanya begitu saja dengannya, mungkin dia hanya mau mempermainkan aku saja karena dia tampan". Aku sedikit pusing memikirkannya sekarang, bahkan aku belum siap untuk menjawabnya.

Kris menarik badannya menatap wajahku penuh dengan banyak pertanyaan. Aku tarik nafas panjang mencoba menjawab setiap pertanyaan yang di berikan pada kris.

"Jika kau belum siap menjawabnya jangan di paksakan, kau belum terlalu baik mengenalku dan sebaliknya. Aku akan berusaha keras untuk dapat membuatmu benar benar menyukaiku" Dia berdiri sambil berjalan menuju keluar kelas.

Kulihat tatapannya tadi benar benar membuatku mematung seribu kata, matanya menatapku tajam hingga aku merasa masuk ke dalam dunia lain yang begitu indah. Terakhir sebelum Kris keluar dari kelas kulihat senyuman indah di berikan kepadaku. Membuatku berpikir cepat dan bibirku mulai bergerak untuk mengeluarkan beberapa kata sebelum dia pergi.

"Tunggu!" Kris membalikkan badannya menunggku kata kataku yang akan ku lontarkan selanjutnya. "Buatlah aku jatuh cinta kepadamu. Buat aku benar benar mencintaimu" itu yang bisa ku ucapkan, sebuah tantangan untuknya.

Kris kembali tersenyum kepadaku seakan dia menerima tantanganku. Dan kini aku sudah terbius lagi oleh senyumannya membuatku merasa berada di hamparan padang rumput dengan hembusan angin yang begitu menyejukkan. "Apakah Kris bisa membuatku mencintainya?".

(---)

Kris menghampiri ke bangkuku dan aku sejajarkan tubuhku berdiri di depannya yang pasti tubuh Kris masih menjulang tinggi jauh dari tinggi tubuhku. Aku menatapnya bertanya tanya, "Mengapa dia menghampiriku?". "Ayo kita pulang bersama" ajak Kris.

Aku masih diam menatap Kris yang mengajakku pulang bersama. Kris memegang pergelangan tangan kananku dan langsung menarikku keluar kelas. Kris masih menggenggam tanganku di setiap langkah kakinya yang panjang. Aku coba melepaskan genggamannya, tapi kris terlalu erat menggenggam tanganku. Banyak siswi melihatku berjalan berdua dengan kris, apalagi tangannya yang masih menggenggam tanganku. Mereka menatapku heran. Bagaimana tidak, Kris cukup populer untuk kalangan yeoja di sekolahanku mungkin karena Kris menjadi kapten basket di sekolahanku.

Kris membalikkan badannya. "Aku mau mengajakmu ke sesuatu tempat" ajak Kris. "Kemana?" tanyaku spontan. "Ikut saja, tidak jauh dari sini, kita bisa naik sepedaku saja" jawab Kris.

Kris berlari mengambil sepedanya, aku menunggunya di depan gerbang sekolah. Tidak beberapa lama kris datang bersama sepedanya, dia menyuruhku duduk di belakang. Kris mulai mengayuh sepedanya perlahan lahan

"Sebaiknya kau peluk aku" ucap Kris sedikit menggoda. "Untuk apa aku memelu..." Kris mengayuh pedal sepeda dengan cepat sebelum aku selesai menjutkan kata kataku. "AAAA....!!!!" teriakku. "Kalau teriak jangan keras keras gendang telingaku sakit" ucap Kris bercanda. "Makannya kalau kayuh sepedanya jangan tiba tiba secepat itu, aku jadi terkejut!" jawabku ketus. "Kamu rangkul aku saja" ucap Kris.

Kris mengayuh lagi sepedanya tapi kini tidak secepat tadi. Aku rangkul pinggangnya dari belakang supaya aku tidak terjatuh. Aku dapat merasakan hembusan angin dan kusadarkan kepalaku di punggung Kris.

"Sudah sampai" ucap Kris dengan nada senang. Aku lepaskan pelukkanku dan berdiri. "Kita ada di mana ini?" tanyaku. "Aku sering sekali di sini sendiri tapi mulai dari sekarang aku ingin kita selalu datang ketempat ini setiap saat" ucap Kris.

(---)

Ini tempat yang sungguh indah kulihat hamparan bunga bermekaran air sungai mengalir dengan lamban, bisa kurasakan ke sejukan di sekitar sini memberikan ketenangan yang sangat damai. Kutatap wajah Kris yang begitu damai menikmati ke indahan ini. Aku dan Kris duduk di bawah pohon merasakan hembusan angin yang begitu menenangkan. Aku sandarkan kepalaku ke bahunya. Aku rasakan panas tubuh Kris yang mengalir pindah keseluruh tubuhku. Sudah beberapa menit aku berada di sini bersama Kris.

"Aku ingin pulang" ucapku. "Apa? Sekarang? Padahal kita baru beberapa menit di sini, bisakah kita di sini beberapa saat" bujuk Kris. "Tidak! Aku ingin pulang sekarang, aku tidak ingin eommaku marah marah karena pulangku telat" ucapku sedikit bohong dan benar.

Kulihat Kris sedikit kecewa mendengar ucapanku, aku berjalan ke sepeda Kris dan langsung duduk di sepedanya. Kris lalu naik dan mengayuh sepedanya lagi mengantarkanku pulang. Tidak seberapa lama kayuhan Kris terhenti saat ternyata aku sudah tepat berada di depan rumahku, aku turun berlahan.

"Terimakasih" ucapku ke Kris. "Mengapa kau berterima kasih kepadaku?" tanyaku sedikit bingung.

Badan Kris membungkuk ke hadapanku, mataku seketika membulat melihatnya bahkan hanya tinggal beberapa inchi dari wajahnya. Kupenjamkan mataku karena tidak mau melihat wajahnya yang tampan terlalu dekat di depanku yang mungkin sekarang tubuhku tidak bisa bergerak dan juga kini wajahku sudah memerah di buatnya. Jantungku berdetak semakin cepat.

"AWW....!!" teriakku kesakitan karena Kris baru saja mencubit pipiku. "Kau lucu sekali dengan wajahmu seperti itu" ucap Kris dengan tertawa kecil. Aku kerutkan wajahku karena Kris benar benar membuat detak jantungku berhenti beberapa saat. "Sampai jumpa besok Hyemin" ucapnya. Kembali kulihat Kris meninggalkanku mengayuh sepedanya hingga aku tidak melihat sosoknya lagi.

(---)

Aku terbangun dari tidurku kembali lagi kegiatan yang membuatku malas. Setelah aku selesai dengan urusan pagiku ini aku turun menuju ruang makan. Aku hanya mengambil sepotong roti dan hanya minum segelas susu untuk sarapanku pagi ini.

"Aku lihat ada seorang namja di luar sana. Kalau tidak salah tubuhnya sangat tinggi sekali. Apa itu temanmu Hyemin?" tanya eommaku.

Seketika aku terdesak dengan rotiku yang kumakan setelah mendengar ucapan eommaku dengan segera kuminum segelas susuku. Aku langsung berpikir secepat mungkin mencerna setiap kata yang di ucapkan eommaku, ada seorang namja bertubuh 'tinggi' di depan rumahku tidak salah lagi namja itu adalah Kris. Dengan cepat aku habiskan rotiku dan langsung keluar rumah. Tebakkanku benar Kris sedang menungguku.

"Apa Kris ingin menjemputku? Tanyaku dalam hati.

Mungkin sekarang Kris sudah mengetahui ke datanganku dan langsung menoleh ke arahku.

"Pagi Hyemin. Ternyata rumahmu dengan rumahku tidak seberapa jauh. Mulai dari sekarang aku akan menjemputmu setiap hari, bolehkah?" tanya Kris.

Apa!? Kris ingin mengantar jemputku setiap hari!? Bagamaimana tidak aku menolak ajakkannya, di jemput seorang namja tampan sepertinya. Hitung hitung aku jadi tidak capek berjalan kaki dan naik bis.

"Bagaimana boleh tidak?" tanya Kris yang membuyarkan lamunanku.

Aku hanya mengangguk yang berartikan 'iya'. Aku langsung naik duduk kursi belakang sepedanya, Kris mulai mengayuh sepedanya berlahan, aku rangkul pinggang Kris supaya aku tidak terjatuh yang mungkin nanti tiba tiba Kris mengayuh sepedanya lagi dengan sangat cepat seperti kemarin. Tidak terasa kami sudah sampai ke sekolah. Setelah Kris menaruh sepedanya kami menuju ke kelas jalan berdua, tapi ini membuatku merasa canggung jika bersamanya, bagaimana tidak semua siswa dan siswi yang ada di koridor sekolah yang tadinya ribut sekali seketika tenang melihat aku dan Kris jalan bersama. Yang tadinya mereka sedang membicarakan sesuatu sekarang berubah menjadi membicarakanku dengan Kris. Bahkan saat masuk ke dalam kelas suasana menjadi sama seperti saat di koridor sekolah tadi.

"Pagi Hyemin-ah" sapa Jirim. "Pagi" jawabku singkat.

Jirim teman sebangkuku juga merasa terkejut melihat kedekatanku dengan Kris, tapi sebenarnya aku sering mengatakannya kalau aku suka dengan namja itu.

"Eh..Hyemin sejak kapan kau dengan Kris bisa sedekat itu?" tanyanya seakan ingin tau banyak hal tentangku.

"Kemarin saat aku tidak ikut pelajaran olahraga dia datang ke kelas menemuiku dan tiba tiba menciumku lalu menembakku saat itu juga" ceritaku singkat.

"APA!! Kris namja tampan itu menciummu dan menembakmu! Terus kau jawab apa?" tanya Jirim cepat dan ingin tau apa yang akan ku katakan selanjutnya.

"Aku suruh dia untuk membuatku jatuh cinta kepadanya" jawabku."Kamu bilang begitu!?" tanyanya kurang yakin. Aku hanya mengangguk. "Tapi kamu harus hati hati dengannya Hyemin. Jika dia macam macam denganmu, kamu langsung panggil aku saja biar aku hajar nanti!" ucap Jirim sedikit bercanda.

(---)

Kris datang menuju bangkuku lebih tepatnya di depanku, menatapku seperti biasanya yang membuatku sedikit mematung.

"Apa kau tidak ingin keluar?" tanya Kris. "Tidak" jawabku singkat.

Dengan sigap Kris menarikku berdiri dari bangku, membawaku pergi tidak tau kemana menganggap jawabanku tadi tidak berguna dan sebenarnya dia ingin mengajakku keluar. Kris mengajakku ke atap sekolah.

"Mau apa kita disini" tanyaku.

Badanku mulai berbalik berjalan menjauh darinya, tapi dengan sigap dia menggenggam tanganku dan menarikku berbalik. Kris memelukku erat dan tidak membiarkanku pergi kemana pun bahkan bergerak sedikit pun. Kudengar dengan jelas detak jantungnya berdetak sangat cepat hingga kurasakan jantung kami berdetak bersamaan.

"Apa kau dengar itu? Aku tidak bisa melepaskanmu. Aku mengajakmu ke sini karena aku hanya ingin kita berdua saja. Bisakah kita tetap seperti ini untuk beberapa saat" ucap Kris.

Aku hanya diam mendengarnya, aku tidak dapat melihat wajahnya tapi aku bisa melihat telinganya kini sudah memerah karena mungkin Kris sedang menyembunyikan wajahnya yang sedang malu. Aku terhanyut dalam pelukannya yang hangat. Suhu tubuhnya yang hangat mengalir ke tubuhku merasakan kehangatan dari seorang Kris. Kris melepaskan pelukannya menatapku sayu dengan rambutnya yang tertiup angin menambah nilai plus untuk ke tampanannya.

"Ayo kita kembali ke kelas" ajak Kris.

Aku dan kris kembali ke kelas melewati koridor yang mulai sepi. Hingga langkah kakiku terhenti saat seorang yeoja berlari ke arahku dan Kris.

"Kris! Kris!" teriak yeoja itu. Di pikiranku hanya bertanya tanya siapa yeoja itu? . Yeoja itu berhenti tepat di depan kami dan berhenti sejak mengambil nafas dalam dalam.

"Eunjoo, ada apa? Tanya Kris. "Bagaimana Kris bisa mengenal yeoja secantik ini?" batinku. "Nanti sepulang akan ada rapat untuk lomba basket di ruang serbaguna" jelasnya. Kris melangkah pelan maju di ikuti dengan yeoja itu dan sedikit menjauh dariku.

Apa apaan ini!? Kris berjalan bersama yeoja cantik itu dan benar benar melupakan keberadaanku. Murutku mereka cocok jika menjadi pasangan. Bahkan aku baru menyadari jika Kris bisa mengenal yeoja secantik itu dari mana?

"Hyemin apa yang kamu pikirkan! Kau tak boleh begini, Kris bilang jika dia menyukaiku. Jangan berpikiran tidak tidak Hyemin!" tuturku dalam hati. "Annyeong" ujar Eunjoo membuyarkan lamunanku. "Annyeong" Aku hanya menatapnya dan berusaha tersenyum walau pun sedikit dipaksakan.

"Kita belum berkenalan" ucap Eunjoo berusaha mengakrabkan diri denganku. "Namaku Park Hyemin" ucapku. "Namaku Kim Eunjoo" balasnya. "Pasti kau merasa beruntung mendapatkan namjachingu setampan Kris" ucap Eunjoo membuatku sedikit malu. "Bukan! Bukan! Kris hanya teman sekelasku" jelasku. "Oh~" respon Eunjoo di iringi nafas lega. Etah kenapa aku sedikit tidak suka dengan yeoja ini, dia seakan memancarkan aura aura yang tidak jelas.

(---)

Aku penasaran apa isi rapat Kris di ruang serbaguna. Aku berniat sekedar untuk mengintipnya sedikit. "Kris" ucap seseorang yang tidak salah seperti suara Eunjoo. "Apa?" di ikuti suara berat Kris menjawab panggilan Eunjoo. Dengan cepat tubuhku ku dekatkan dengan tembok merambat rambat ke depan pintu transparan, mengintip apa yang mereka lakukan.

Benar saja di sana tidak ada seorangpun di dalam hanya ada Eunjoo dan Kris. Mataku menyipit melihat apa yang mereka lakukan. Mataku langsung membulat saat melihat mereka berciuman(?). Apa yang mereka lakukan? Aku benar benar melihatnya dengan mata kepalaku sendiri!. Kakiku tiba tiba terasa sangat lemas seluruh peredaran darahku berhenti mengalir, aku rasakan semua sedang berputar putar. Kepalaku sangat pusing tapi aku coba untuk bertahan berdiri.

*BRUKK!!* Kurasakan seseorang menahanku agar tidak jatuh. Aku dapat melihatnya seorang namja, tapi tidak jelas raut wajahnya itu, pandanganku kabur.

--Bersambung--

*elap keringet* chapter pertama selesai :3 . Gimana ceritanya aneh? maaf ya kalau masih banyak typo bertebaran T^T . Jangan  lupa setelah baca tinggalkan coment dan saran. :)

1 komentar:

  1. wah keren chingu,,
    ih eunjoo yeoja perusak, ah kasian hyemin,,
    chingu ff nya di lanjut dong, sumpah aku suka banget,, lanjut ya

    BalasHapus