Author : Parkhyunki (@phiolla)
Genre : Romance
Length : Multi Chapter
Rating : PG 15+
Main Cast :
-Park Hye Min (You)
-Wu Yi Fan (Kris)
-Kim Eun Joo
Support Cast:
-Song Ji Rim
Sebelumnya author minta maaf kalau nanti bakalan tersebar banyak typo T^T . Covernya pakai foto author xD *numpang narsis*
#HappyReading^^
(---)
Apa kau tau arti kata 'Cinta' itu apa?
Banyak yang mengartikan dengan bahasa atau istilah,
Namun cinta ada di mana pun kita berada,
Hanya saja kau belum mengerti sesungguhnya.
(---)
Hari
ini aku tidak ikut jam pelajaran olahraga karena aku sedang sedikit
tidak enak badan. Aku hanya menunggu di dalam kelas sendiri. Aku duduk
didekat cendela mengamati setiap orang yang ada di luar sana sampai
kulihat sosok seorang namja bertubuh tinggi berlari di lapangan. YA!!
Dia Kris, namja yang membuatku selalu memikirkannya setiap saat karna
kejadian waktu itu...?
--FlashBack--
Satu minggu yang lalu
saat masuk SeniorHighSchool. Aku terlambat masuk sekolah, karena itu
aku hanya berdiri di depan gerbang yang sudah terkunci dan tidak ada
seorangpun di sana, hanya beberapa saat aku merasakan seseorang sedang
berdiri di samping kiriku. Aku melihat seorang namja yaitu Kris tapi
saat itu aku belum mengenalinya.
"Ayo panjat saja pagarnya!" ucapnya.
Aku
terdiam saat aku mengetahui dia sedang memanjat pagar sekolah, dan aku
tau, mungkin ini sedikit melanggar peraturan. Saat dia tepat di depanku
di sisi pagar lainnya kulihat jelas tubuhnnya yang tinggi wajahnya yang
tampan tersinari cahaya pagi yang membuat tubuhku mematung diam
menatapnya. Saat itu jantungku berhenti, saraf sarafku tidak dapat di
gerakan, aku hanya diam menatapnya seakan aku terbius sesuatu secara
tiba tiba.
"Hei! Kenapa kamu diam saja!" Ucapnya sambil dia
melambai lambaikan tangannya di depan wajahku. "Ayo cepat panjat
pagarnya sebelum kamu ketahuan oleh guru!" ucapnya yang membunyarkan
lamunanku. "Aku tak bisa memanjat" jawabku dengan wajah polosku. "Tenang
saja aku akan menolongmu dari sini" ucapnya yang benar benar
menyakinkanku.
Kakiku memanjat perlahan setiap sekat yang ada di
pagar dan kugenggam erat besi besi pagar supaya tidak jatuh. Saat aku
sudah sampai di sisi lain pagar itu dan mencoba turun sepatuku
tersangkut antara sekat sekat pagar di sana.
BRUUKK!! Aku
langsung terhempas jatuh tapi untung saja ada kris di sana yang
menolongku. Hanya beberapa detik aku sadar, kurasakan sesuatu yang
lembut bisa kurasakan saat itu, aku membuka mataku berlahan memastikan
sesuatu. Mataku membulat seketika kurasakan suatu benturan yang lembut
dari bibirku dan bibirnya. Aku langsung bangun dan kris ikut bangun di
selangi aku merapikan bajuku yang agak berantakan. Aku sadari kris sudah
pergi menjauh meninggalkanku, aku berlari menghampirinya.
"Ma.. Ma.. Maaf untuk yang tadi" ucapku terbata bata.
Kris tidak menghiraukan sama sekali permintaan maafku dan tetap berjalan terus hingga tidak terihat lagi sosoknya.
--FlashBack End--
Kris
sekelas denganku dan dia tidak merasa bersalah atas kecelakaan itu
maupun saat aku meminta maaf dia selalu menghiraukannya dan langsung
pergi meninggalkanku. Padahal dia sudah mengambil firstkiss yang
harusnya aku jaga untuk seseorang yang aku cintai nanti, tapi itu
berlalu begitu saja dari sebuah kecelakaan kecil. Kecelakaan kecil yang
selalu menghantui di otakku setiap aku melihatnya dimana pun dan kapan
pun.
Kreekk!! Kreekk!! Lamunanku terbuyar saat kudengar suara
pintu terbuka dan kulihat sosok seseorang muncul dari balik pintu. Aku
langsung cepat mengenali siapa yang ada di balik pintu itu. Seseorang
namja bertubuh tinggi berwajah tampan, siapa lagi jika bukan Kris! Dia
menghampiriku ke arah bangkuku berdiri tepat di samping kursiku, aku
tatap wajahnya yang tersinari matahari dari cela cendela. Dan untuk
beberapa kali aku mengatakan hal yang sama, bahkan aku sudah tidak tau
berapa banyak aku sudah mengatakan hal ini.
"Kenapa kau selalu menghindariku?" tanyaku.
Tangannya
langsung menggenggam pundakku sedikit menarik badanku maju mendekatkan
tubuhnya, kini hanya tinggal beberapa jarak antaraku dan kris membuat
aku dapat melihat dengan jelas setiap inchi wajahnya, dan aku kembali
melanjutkan perkataanku.
"Ciuman pertamaku yang sangat penting
kini berlalu begitu saja karena kejadian...." perkataanku terhenti
seketika saat jari telunjuk kris mendarat tepat di atas bibirku. "Apa
yang dia lakukan aku belum selesai bicara" ucapku dalam hati.
Jari
jari Kris beralih ke pipiku, kurasakan tangan kris yang begitu hangat
saat menyetuh kulitku. Kris menatapku tajam bahkan aku bisa melihat bola
matanya yang sedang melihatku. Tapi aku tidak dapat menebak apa yang
ada dipikirannya sekarang. Detak jantungku memompa dengan tempo yang
sangat cepat dan kini mungkin sudah ada semburan merah dari kedua pipiku
bagaimana tidak kris namja tampan yang pastinya setiap yeoja akan
menyukainya kini ada di depan mataku membuatku mematung seribu kata di
buatnya sekarang.
Tanpa sadar aku merasakan bibirku dan bibirnya
telah bersentuhan. Kecupan yang tiba tiba mendarat di bibirku membuatku
gemetar. Seketika itu aku mendorong tubuhnya menjauhiku, tapi dia
menarikku dan memelukku. Bibirnya itu kembali mendarat ke bibirku,
semakin dalam Kris menciumku. Aku pun tidak dapat menolaknya kini aku
mulai terhanyut dengan ciumannya dan memejamkan mataku merasakan
sentuhan lumbut dari bibir Kris. Beberapa saat Kris mengangkat kepalanya
dan mengatakan sesuatu kepadaku.
"Kini ciuman pertamamu tidak
lagi jadi sebuah kecelakaan karena aku 'Menyukaimu', bahkan saat satu
minggu lalu saat kita memanjat pagar aku sudah tertarik kepadamu, ini
sungguh memalukan tapi aku benar benar menyukaimu Park Hyemin" ucapnya
dengan wajah yang sudah memerah sedari tadi.
Ucapannya yang
terdengar mengisi seisi ruangan kelas yang hanya ada aku dengannya.
Waktu seakan berhenti sejenak, pikiranku kosong hanya bisa diam mencerna
kata katanya yang dia ucapkan tadi. Kris menarikku dan langsung
memelukku kedalam kehangatannya. Aku sandarkan daguku di pundanknya
memikirkan banyak hal di kepalaku.
"Dia menyukaiku!? Tidak
mungkin Hyemin!! Tidak mungkin namja setampan itu mencintaiku!!! Tapi
dia baru saja bilang jika dia menyukaiku, bahkan dia baru saja menciumku
padahal itu ciuman pertamaku yang di ambil begitu saja untuk kedua
kalinya. Apa benar yang di katakan Kris tadi?" otakku terus berpikir
keras mencerna setiap kalimatnya.
"Aku tidak boleh percanya
begitu saja dengannya, mungkin dia hanya mau mempermainkan aku saja
karena dia tampan". Aku sedikit pusing memikirkannya sekarang, bahkan
aku belum siap untuk menjawabnya.
Kris menarik badannya menatap
wajahku penuh dengan banyak pertanyaan. Aku tarik nafas panjang mencoba
menjawab setiap pertanyaan yang di berikan pada kris.
"Jika kau
belum siap menjawabnya jangan di paksakan, kau belum terlalu baik
mengenalku dan sebaliknya. Aku akan berusaha keras untuk dapat membuatmu
benar benar menyukaiku" Dia berdiri sambil berjalan menuju keluar
kelas.
Kulihat tatapannya tadi benar benar membuatku mematung
seribu kata, matanya menatapku tajam hingga aku merasa masuk ke dalam
dunia lain yang begitu indah. Terakhir sebelum Kris keluar dari kelas
kulihat senyuman indah di berikan kepadaku. Membuatku berpikir cepat dan
bibirku mulai bergerak untuk mengeluarkan beberapa kata sebelum dia
pergi.
"Tunggu!" Kris membalikkan badannya menunggku kata kataku
yang akan ku lontarkan selanjutnya. "Buatlah aku jatuh cinta kepadamu.
Buat aku benar benar mencintaimu" itu yang bisa ku ucapkan, sebuah
tantangan untuknya.
Kris kembali tersenyum kepadaku seakan dia
menerima tantanganku. Dan kini aku sudah terbius lagi oleh senyumannya
membuatku merasa berada di hamparan padang rumput dengan hembusan angin
yang begitu menyejukkan. "Apakah Kris bisa membuatku mencintainya?".
(---)
Kris
menghampiri ke bangkuku dan aku sejajarkan tubuhku berdiri di depannya
yang pasti tubuh Kris masih menjulang tinggi jauh dari tinggi tubuhku.
Aku menatapnya bertanya tanya, "Mengapa dia menghampiriku?". "Ayo kita
pulang bersama" ajak Kris.
Aku masih diam menatap Kris yang
mengajakku pulang bersama. Kris memegang pergelangan tangan kananku dan
langsung menarikku keluar kelas. Kris masih menggenggam tanganku di
setiap langkah kakinya yang panjang. Aku coba melepaskan genggamannya,
tapi kris terlalu erat menggenggam tanganku. Banyak siswi melihatku
berjalan berdua dengan kris, apalagi tangannya yang masih menggenggam
tanganku. Mereka menatapku heran. Bagaimana tidak, Kris cukup populer
untuk kalangan yeoja di sekolahanku mungkin karena Kris menjadi kapten
basket di sekolahanku.
Kris membalikkan badannya. "Aku mau
mengajakmu ke sesuatu tempat" ajak Kris. "Kemana?" tanyaku spontan.
"Ikut saja, tidak jauh dari sini, kita bisa naik sepedaku saja" jawab
Kris.
Kris berlari mengambil sepedanya, aku menunggunya di depan
gerbang sekolah. Tidak beberapa lama kris datang bersama sepedanya, dia
menyuruhku duduk di belakang. Kris mulai mengayuh sepedanya perlahan
lahan
"Sebaiknya kau peluk aku" ucap Kris sedikit menggoda.
"Untuk apa aku memelu..." Kris mengayuh pedal sepeda dengan cepat
sebelum aku selesai menjutkan kata kataku. "AAAA....!!!!" teriakku.
"Kalau teriak jangan keras keras gendang telingaku sakit" ucap Kris
bercanda. "Makannya kalau kayuh sepedanya jangan tiba tiba secepat itu,
aku jadi terkejut!" jawabku ketus. "Kamu rangkul aku saja" ucap Kris.
Kris
mengayuh lagi sepedanya tapi kini tidak secepat tadi. Aku rangkul
pinggangnya dari belakang supaya aku tidak terjatuh. Aku dapat merasakan
hembusan angin dan kusadarkan kepalaku di punggung Kris.
"Sudah
sampai" ucap Kris dengan nada senang. Aku lepaskan pelukkanku dan
berdiri. "Kita ada di mana ini?" tanyaku. "Aku sering sekali di sini
sendiri tapi mulai dari sekarang aku ingin kita selalu datang ketempat
ini setiap saat" ucap Kris.
(---)
Ini tempat yang sungguh
indah kulihat hamparan bunga bermekaran air sungai mengalir dengan
lamban, bisa kurasakan ke sejukan di sekitar sini memberikan ketenangan
yang sangat damai. Kutatap wajah Kris yang begitu damai menikmati ke
indahan ini. Aku dan Kris duduk di bawah pohon merasakan hembusan angin
yang begitu menenangkan. Aku sandarkan kepalaku ke bahunya. Aku rasakan
panas tubuh Kris yang mengalir pindah keseluruh tubuhku. Sudah beberapa
menit aku berada di sini bersama Kris.
"Aku ingin pulang" ucapku.
"Apa? Sekarang? Padahal kita baru beberapa menit di sini, bisakah kita
di sini beberapa saat" bujuk Kris. "Tidak! Aku ingin pulang sekarang,
aku tidak ingin eommaku marah marah karena pulangku telat" ucapku
sedikit bohong dan benar.
Kulihat Kris sedikit kecewa mendengar
ucapanku, aku berjalan ke sepeda Kris dan langsung duduk di sepedanya.
Kris lalu naik dan mengayuh sepedanya lagi mengantarkanku pulang. Tidak
seberapa lama kayuhan Kris terhenti saat ternyata aku sudah tepat berada
di depan rumahku, aku turun berlahan.
"Terimakasih" ucapku ke Kris. "Mengapa kau berterima kasih kepadaku?" tanyaku sedikit bingung.
Badan
Kris membungkuk ke hadapanku, mataku seketika membulat melihatnya
bahkan hanya tinggal beberapa inchi dari wajahnya. Kupenjamkan mataku
karena tidak mau melihat wajahnya yang tampan terlalu dekat di depanku
yang mungkin sekarang tubuhku tidak bisa bergerak dan juga kini wajahku
sudah memerah di buatnya. Jantungku berdetak semakin cepat.
"AWW....!!"
teriakku kesakitan karena Kris baru saja mencubit pipiku. "Kau lucu
sekali dengan wajahmu seperti itu" ucap Kris dengan tertawa kecil. Aku
kerutkan wajahku karena Kris benar benar membuat detak jantungku
berhenti beberapa saat. "Sampai jumpa besok Hyemin" ucapnya. Kembali
kulihat Kris meninggalkanku mengayuh sepedanya hingga aku tidak melihat
sosoknya lagi.
(---)
Aku terbangun dari tidurku kembali
lagi kegiatan yang membuatku malas. Setelah aku selesai dengan urusan
pagiku ini aku turun menuju ruang makan. Aku hanya mengambil sepotong
roti dan hanya minum segelas susu untuk sarapanku pagi ini.
"Aku
lihat ada seorang namja di luar sana. Kalau tidak salah tubuhnya sangat
tinggi sekali. Apa itu temanmu Hyemin?" tanya eommaku.
Seketika
aku terdesak dengan rotiku yang kumakan setelah mendengar ucapan eommaku
dengan segera kuminum segelas susuku. Aku langsung berpikir secepat
mungkin mencerna setiap kata yang di ucapkan eommaku, ada seorang namja
bertubuh 'tinggi' di depan rumahku tidak salah lagi namja itu adalah
Kris. Dengan cepat aku habiskan rotiku dan langsung keluar rumah.
Tebakkanku benar Kris sedang menungguku.
"Apa Kris ingin menjemputku? Tanyaku dalam hati.
Mungkin sekarang Kris sudah mengetahui ke datanganku dan langsung menoleh ke arahku.
"Pagi
Hyemin. Ternyata rumahmu dengan rumahku tidak seberapa jauh. Mulai dari
sekarang aku akan menjemputmu setiap hari, bolehkah?" tanya Kris.
Apa!?
Kris ingin mengantar jemputku setiap hari!? Bagamaimana tidak aku
menolak ajakkannya, di jemput seorang namja tampan sepertinya. Hitung
hitung aku jadi tidak capek berjalan kaki dan naik bis.
"Bagaimana boleh tidak?" tanya Kris yang membuyarkan lamunanku.
Aku
hanya mengangguk yang berartikan 'iya'. Aku langsung naik duduk kursi
belakang sepedanya, Kris mulai mengayuh sepedanya berlahan, aku rangkul
pinggang Kris supaya aku tidak terjatuh yang mungkin nanti tiba tiba
Kris mengayuh sepedanya lagi dengan sangat cepat seperti kemarin. Tidak
terasa kami sudah sampai ke sekolah. Setelah Kris menaruh sepedanya kami
menuju ke kelas jalan berdua, tapi ini membuatku merasa canggung jika
bersamanya, bagaimana tidak semua siswa dan siswi yang ada di koridor
sekolah yang tadinya ribut sekali seketika tenang melihat aku dan Kris
jalan bersama. Yang tadinya mereka sedang membicarakan sesuatu sekarang
berubah menjadi membicarakanku dengan Kris. Bahkan saat masuk ke dalam
kelas suasana menjadi sama seperti saat di koridor sekolah tadi.
"Pagi Hyemin-ah" sapa Jirim. "Pagi" jawabku singkat.
Jirim
teman sebangkuku juga merasa terkejut melihat kedekatanku dengan Kris,
tapi sebenarnya aku sering mengatakannya kalau aku suka dengan namja
itu.
"Eh..Hyemin sejak kapan kau dengan Kris bisa sedekat itu?" tanyanya seakan ingin tau banyak hal tentangku.
"Kemarin
saat aku tidak ikut pelajaran olahraga dia datang ke kelas menemuiku
dan tiba tiba menciumku lalu menembakku saat itu juga" ceritaku singkat.
"APA!! Kris namja tampan itu menciummu dan menembakmu! Terus
kau jawab apa?" tanya Jirim cepat dan ingin tau apa yang akan ku katakan
selanjutnya.
"Aku suruh dia untuk membuatku jatuh cinta
kepadanya" jawabku."Kamu bilang begitu!?" tanyanya kurang yakin. Aku
hanya mengangguk. "Tapi kamu harus hati hati dengannya Hyemin. Jika dia
macam macam denganmu, kamu langsung panggil aku saja biar aku hajar
nanti!" ucap Jirim sedikit bercanda.
(---)
Kris datang menuju bangkuku lebih tepatnya di depanku, menatapku seperti biasanya yang membuatku sedikit mematung.
"Apa kau tidak ingin keluar?" tanya Kris. "Tidak" jawabku singkat.
Dengan
sigap Kris menarikku berdiri dari bangku, membawaku pergi tidak tau
kemana menganggap jawabanku tadi tidak berguna dan sebenarnya dia ingin
mengajakku keluar. Kris mengajakku ke atap sekolah.
"Mau apa kita disini" tanyaku.
Badanku
mulai berbalik berjalan menjauh darinya, tapi dengan sigap dia
menggenggam tanganku dan menarikku berbalik. Kris memelukku erat dan
tidak membiarkanku pergi kemana pun bahkan bergerak sedikit pun.
Kudengar dengan jelas detak jantungnya berdetak sangat cepat hingga
kurasakan jantung kami berdetak bersamaan.
"Apa kau dengar itu?
Aku tidak bisa melepaskanmu. Aku mengajakmu ke sini karena aku hanya
ingin kita berdua saja. Bisakah kita tetap seperti ini untuk beberapa
saat" ucap Kris.
Aku hanya diam mendengarnya, aku tidak dapat
melihat wajahnya tapi aku bisa melihat telinganya kini sudah memerah
karena mungkin Kris sedang menyembunyikan wajahnya yang sedang malu. Aku
terhanyut dalam pelukannya yang hangat. Suhu tubuhnya yang hangat
mengalir ke tubuhku merasakan kehangatan dari seorang Kris. Kris
melepaskan pelukannya menatapku sayu dengan rambutnya yang tertiup angin
menambah nilai plus untuk ke tampanannya.
"Ayo kita kembali ke kelas" ajak Kris.
Aku
dan kris kembali ke kelas melewati koridor yang mulai sepi. Hingga
langkah kakiku terhenti saat seorang yeoja berlari ke arahku dan Kris.
"Kris!
Kris!" teriak yeoja itu. Di pikiranku hanya bertanya tanya siapa yeoja
itu? . Yeoja itu berhenti tepat di depan kami dan berhenti sejak
mengambil nafas dalam dalam.
"Eunjoo, ada apa? Tanya Kris.
"Bagaimana Kris bisa mengenal yeoja secantik ini?" batinku. "Nanti
sepulang akan ada rapat untuk lomba basket di ruang serbaguna" jelasnya.
Kris melangkah pelan maju di ikuti dengan yeoja itu dan sedikit menjauh
dariku.
Apa apaan ini!? Kris berjalan bersama yeoja cantik itu
dan benar benar melupakan keberadaanku. Murutku mereka cocok jika
menjadi pasangan. Bahkan aku baru menyadari jika Kris bisa mengenal
yeoja secantik itu dari mana?
"Hyemin apa yang kamu pikirkan!
Kau tak boleh begini, Kris bilang jika dia menyukaiku. Jangan berpikiran
tidak tidak Hyemin!" tuturku dalam hati. "Annyeong" ujar Eunjoo
membuyarkan lamunanku. "Annyeong" Aku hanya menatapnya dan berusaha
tersenyum walau pun sedikit dipaksakan.
"Kita belum berkenalan"
ucap Eunjoo berusaha mengakrabkan diri denganku. "Namaku Park Hyemin"
ucapku. "Namaku Kim Eunjoo" balasnya. "Pasti kau merasa beruntung
mendapatkan namjachingu setampan Kris" ucap Eunjoo membuatku sedikit
malu. "Bukan! Bukan! Kris hanya teman sekelasku" jelasku. "Oh~" respon
Eunjoo di iringi nafas lega. Etah kenapa aku sedikit tidak suka dengan
yeoja ini, dia seakan memancarkan aura aura yang tidak jelas.
(---)
Aku
penasaran apa isi rapat Kris di ruang serbaguna. Aku berniat sekedar
untuk mengintipnya sedikit. "Kris" ucap seseorang yang tidak salah
seperti suara Eunjoo. "Apa?" di ikuti suara berat Kris menjawab
panggilan Eunjoo. Dengan cepat tubuhku ku dekatkan dengan tembok
merambat rambat ke depan pintu transparan, mengintip apa yang mereka
lakukan.
Benar saja di sana tidak ada seorangpun di dalam hanya
ada Eunjoo dan Kris. Mataku menyipit melihat apa yang mereka lakukan.
Mataku langsung membulat saat melihat mereka berciuman(?). Apa yang
mereka lakukan? Aku benar benar melihatnya dengan mata kepalaku
sendiri!. Kakiku tiba tiba terasa sangat lemas seluruh peredaran darahku
berhenti mengalir, aku rasakan semua sedang berputar putar. Kepalaku
sangat pusing tapi aku coba untuk bertahan berdiri.
*BRUKK!!*
Kurasakan seseorang menahanku agar tidak jatuh. Aku dapat melihatnya
seorang namja, tapi tidak jelas raut wajahnya itu, pandanganku kabur.
--Bersambung--
*elap keringet* chapter pertama selesai :3 . Gimana ceritanya aneh? maaf
ya kalau masih banyak typo bertebaran T^T . Jangan lupa setelah baca
tinggalkan coment dan saran. :)
wah keren chingu,,
BalasHapusih eunjoo yeoja perusak, ah kasian hyemin,,
chingu ff nya di lanjut dong, sumpah aku suka banget,, lanjut ya